CeMat Southeast Asia 2018 diselenggarakan pada tanggal 2-6 Mei 2018 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City,Tanggerang, CeMat mengangkat tema tentang Supply Chain Digitizing Platform di Industry. Di pameran saya melihat beberapa perusahaan freight forwarder dan perusahaan lain nya seperti DB schenker, Samudra indonesia,Cheng hua,rollflex,dhl,jababeka industri estate, hawker dan berbagai macem lainnya. Stand pertama yang saya kunjungi adalah stand KAUP. KAUP adalah suatu perusahaan yang menjual attachment forklift seperti fork carriage dan fork positioner, kemudia setelah puas melihat perusahaan kaup saya pergi melihat perusahaan cheng hua. cheng huan adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang teknologi industri yang membantu meningkatkan ke efisienan dan kemudahan dalam menghemat biaya. produk yang di keluarkan oleh cheng hua yang saya lihat kemarin seperti conveyor dan robot yang bergerak sendiri dari storage ke output setelah itu saya mengunjungi stand DHL yang sudah mulai untuk menerapkan sistem robotik untuk proses picking barang
TUGASSSS
Rabu, 09 Mei 2018
Summary CeMAT 2018
Kamis, 26 April 2018
SUMMARY CHAPTER 8 ORDER FULFILLMENT
Pick
instruction
Komputer tuan rumah mengunduh pesanan pelanggan dan SKU ke WMS komputer. Komputer WMS mengirimkan pesanan pelanggan dan SKU terkait ke komputer
warehouse. Komputer gudang menciptakan gelombang pesanan pelanggan, dan mengirim rencana gelombang pesanan pelanggan ke komputer WMS,
yang melengkapi
proses alokasi SKU.Ketika komputer WMS diperbarui, SKU
telah dipindahkan ke posisi
pick, pesanan pelanggan dilepaskan. Komputer gudang menyiapkan instruksi pengambilan untuk setiap SKU
yang dipesan yang
mencakup kuantitas SKU,
WMS yang dapat dibaca manusia dan mesin yang dapat diidentifikasi
SKU
for a Customer Order
•Untuk memiliki filosofi pilihan yang efektif dan hemat biaya dengan program WMS, setiap karton atau karton inti smallitem SKU memerlukan identifikasi SKU WMS dan identifikasi pesanan pelanggan untuk dipindai dan dikirim ke komputer WMS. Identifikasi SKU WMS dan identifikasi pesanan pelanggan Opsi pemindaian WMS adalah:
•Untuk memiliki filosofi pilihan yang efektif dan hemat biaya dengan program WMS, setiap karton atau karton inti smallitem SKU memerlukan identifikasi SKU WMS dan identifikasi pesanan pelanggan untuk dipindai dan dikirim ke komputer WMS. Identifikasi SKU WMS dan identifikasi pesanan pelanggan Opsi pemindaian WMS adalah:
• Pada SKU, yang berarti setiap SKU memiliki identifikasi dan pemindai / pembaca WMS memiliki identifikasi pesanan pelanggan.
•Pada instruksi pick, yang berarti dokumen kertas atau label kertas dengan SKU WMS dan identifikasi pesanan pelanggan.
•Pada kemasan slip yang memiliki wms sku dan customer-order identifications .
Pick-Position
Types
Pick Position memiliki jumlah SKU yang tersedia untuk pesanan pelanggan. Dalam sebuah gudang yang menggunakan program WMS, opsi Pick-Position adalah semua posisi dapat dipilih, atau posisi penyimpanan terpisah dan posisi pengambilan
Posisi pick berisi persediaan SKU yang mencukupi untuk memenuhi volume SKU pesanan pelanggan harian dan untuk memastikan rotasi SKU yang tepat. Faktor-faktor yang menentukan posisi pick adalah transportasi, volume SKU pemesanan pelanggan, pengaruh musiman, desain bangunan, jumlah posisi pengambilan maksimum per aisle dan zona Emas, karakteristik fisik SKU dan alokasi ke jalur pick, pick aisle atau mesin pick otomatis, dan ekonomi.
Pick
Aisle
Pick
Position Identification
Jumat, 23 Maret 2018
Summary Iruna
Kunjungan ilmiah gudang iruna
I visited Iruna e logistics on Monday, iruna is the first e-logistics service brand in Indonesia, Iruna is a paperless e commerce logistic company and all its things using electronics because without using iruna paper can eliminate waste,
E-commerce uses superior leandbox solutions, platfoam uses WMS and TMS systems, and in delivery of goods, Iruna uses several services such as JNE and GO-JEK for the area around and for areas outside their area using services such as trains and services specific delivery,
and future plans of iruna is to introduce WMS and TMS systems to other warehouse companies that have not been able to compete with technology by lending their warehousing systems without having to change the company name but on condition that they have to name the company from iruna,
Rabu, 07 Maret 2018
Pengertian Just in time
Summary Just in time
Just In Time (JIT) merupakan integrasi dari serangkaian aktivitas desain untuk mencapai produksi volume tinggi dengan menggunakan minimum persediaan untuk bahan baku, WIP, dan produk jadi. Konsep dasar dari sistem produksi JIT adalah memproduksi produk yang diperlukan, pada waktu dibutuhkan oleh pelanggan, dalam jumlah sesuai kebutuhan pelanggan, pada setiap tahap proses dalam sistem produksi dengan cara yang paling ekonomis atau paling efisien melalui eliminasi pemborosan (waste elimination) dan perbaikan terus – menerus (contionous process improvement).
Sasaran utama JIT adalah meningkatkan produktivitas
system produksi atau opersi dengan cara nenghilangkan semua macam kegiatan yang
tidak menembah nilai bagi suatu produk.Just in
Time (JIT) mendasarkan pada delapan kunci utama, yaitu
1.Menghasilkan
produk
yang sesuai
dengan
jadwal
yang didasarkan
pada
permintaan.
2.Memproduksi
dengan
jumlah
kecil
3.Menghilangkan
pemborodan
4.Memperbaiki
aliran
produksi
5.Menyempurnakan
kualitas
produk
6.Orang- orang yang tanggap
7.Menghilangkan ketidakpastian
8.Penekanan pada pemeliharaan
Dalam pelaksanaan konsep JIT
terdapat empat hal
pokok yang harus dipenuhi
Produksi Just In Time (JIT), adalah memproduksi apa yang dibutuhkan hanya pada saat dibutuhkan dan dalam jumlah yang diperlukan
Autonomasi merupakan suatu unit pengendalian cacat secara otomatis yang tidak memungkinkan unit cacat mengalir ke proses berikutnya
Tenaga kerja fleksibel, maksudnya adalah mengubah-ubah jumlah pekerja sesuai dengan fluktuasi permintaan.
Berpikir kreatif, inovatif serta selalu menerima
Untuk
mencapai
empat
konsep
tersebut
perlu
diterapkan
sistem
dan
metode
sebagai
berikut:
•Sistem
kanban
untuk
mempertahankan
produksi
Just In Time (JIT).
•Metode
kelancaran
dan
kecepatan
produksi
untuk
menyesuaikan
diri
dengan
perubahan
permintaan.
•Optimalisasi
waktu
penyiapan
untuk
mengurangi
waktu
pesanan
produksi.
•Tata letak
proses dan
pekerja
fungsi
ganda
untuk
konsep
tenaga
kerja
yang fleksibel.
•Aktifitas
perbaikan
lewat
kelompok
kecil
(small group) dan
sistem
saran untuk
meningkatkan
skills tenaga
kerja.
•Sistem
manajemen
fungsional
untuk
mempromosikan
pengendalian
mutu
ke
seluruh
bagian
perusahaan
Elemen Elemen Just in time
•Sedangkan
elemen-elemen
Just In Time (JIT) adalah
:
•Pengurangan
waktu
set up
•Aliran
produksi
lancar (layout)
•Produksi
tanpa
kerusakan
mesin
•Produksi
tanpa
cacat
•Peranan
dan
support operator produksi
•Hubungan
yang harmonis
dengan
pemasok
•Penjadwalan
produksi
yang stabil
dan
terkendali
•Sistem
Kanban
Selain
prinsip
dasar
just in time, berikut
adalah
urutan
penerapan
teknik
just in time:
•Menerapkan
5S – dasar
untuk
perbaikan:
Dasar perbaikan
ditempat
kerja
adalah
konsep
5S yang terdiri
dari
Seiri
(Pemilihan),
Seiton
(Penataan),
Seiso
(Pembersihan),
Seiketsu
(Pemantapan),
dan
Shitsuke
(Kebiasaan).
•Penerapan
produksi
satu
potong
untuk
mencapai
pengimbangan
lini.
•Pelaksanaan
produksi
ukuran
lot kecil
dan
perbaikan
metode
penyiapan.
•Penerapan
operasi
baku.
•Produksi
lancer dengan
merakit
produk
sesuai
dengan
kecepatan
penjualan
•Autonomasi
(“jidoka”)
•Penggunaan
kartu
kanban.
PERSYARATAN – PERSYARATAN JUST IN
TIME ( JIT )
•Organisasi
Pabrik:
Pabrik
dengan
sisitem
JIT berusaha
untuk
mengatur
layout berdasarkan
produk.
Semua
proses yang diperlukan
untuk
membuat
produk
tertentu
diletakkan
dalam
satu
lokasi.
•Pelatihan/Tim/keterampilan:
JIT memerlukan
tambahan
pelatihan
yang lebih
banyak
bila
dibandingkan
dengan
system tradisional.
•Visibiltas/
pengendalian
visual: Salah satu
kekuatan
JIT adalah
sistemnya
yang merupakan
system visual.
•Eliminasi
Kemacetan:
Untuk
menghapus
kemcetan,
baik
dalam
fase
setup maupun
dalam
masa produksi,
perlu
dilakukan
beberapa
pendekatan
yang melibatkan
tim
fungsi
silang.
•Ukuran
Lot Kecil Dan Pengurangan
Waktu
Setup: Ukuran
lot yang ideal bukan
ukuran
yang terbesar,
tetapi
ukuran
lot yang terkecil.
•total
Productive Maintance:
TPM merupakan
suatu
keharusan
dalam
sisitem
JIT. Mesi-mesin
membersihkan
dan
diberi
pelumas
secara
rutin,
biasanya
dilakukan
oleh
operator yang menjalankan
mesin
tersebut.
Kemampuan
Proses, Statistical Proses Control (SPC), Dan Perbaikan
Berkesinambungan
Tujuan dari JIT
•1.
Zero Defect (tidak
ada
barang
yang rusak)
2. Zero Lot Excesses (tidak ada kelebihan lot)
3. Zero Handling (tidak ada penanganan)
4. Zero Queues (tidak ada antrian)
5. Zero Breakdowns (tidak ada kerusakan mesin)
6. Zero Lead Time (tidak ada lead time)
2. Zero Lot Excesses (tidak ada kelebihan lot)
3. Zero Handling (tidak ada penanganan)
4. Zero Queues (tidak ada antrian)
5. Zero Breakdowns (tidak ada kerusakan mesin)
6. Zero Lead Time (tidak ada lead time)
KEUNTUNGAN
DAN KELEMAHAN SISTEM
JUST IN TIME
Keuntungan JIT antara
lain:
•Seluruh system yang ada dalam perusahaan dapat berjalan lebih efisien.
•Pabrik mengeluarkan biaya yang
lebih sedikit untuk memperkerjakan para
stafnya.
•Barang produksi tidak harus selalu di cek, disimpan atau diretur kembali.
•Kertas kerja dapat lebih simple.
•Penghematan yang telah di lakukan dapat digunakan untuk mendapat profit yang lebih tinggi misalnya, dengan mengadakan promosi tambahan.
Kelemahan JIT
• Satu kelemahan sistem JIT adalah tingkatan
order ditentukan oleh data
permintaan historis. Jika permintaan naik
melebihi dari
rata-rata perencanaan historis maka inventori akan habis dan akan mempengaruhi tingkat pelayanan konsumen
Perbedaan
JIT dan
tradisional
JUST IN TIME TRADISIONAL |
T
|
Sistem tarikan
|
Sistem dorongan
|
Persediaan tidak signifikan
|
Persediaan signifikan
|
Basis pemasok sedikit
|
Basis pemasok banyak
|
Kontrak jangka panjang dengan pemasok
|
Kontrak jangka pendek dengan pemasok
|
Pemanufakturan berstruktur seluler
|
Pemanufakturan berstruktur departemen
|
Karyawan berkeahlian ganda
|
Karyawan terspesialisasi
|
Jasa terdesentralisasi
|
Jasa tersentralisasi
|
Keterlibatan karyawan tinggi
|
Keterlibatan karyawan rendah
|
Gaya manajemen sebagai penyedia fasilitas
|
Gaya manajemen sebagai pemberi perintah
|
Total quality control (TQC)
|
Acceptable quality level (AQL)
|
Kamis, 23 November 2017
Kaizen seiton number 2 of 5S
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(Curriculum vitae)
DATA PRIBADI
Nama
|
Faisal Nurfaizi
|
Tempat & Tanggal Lahir
|
Jakarta,29 november 1996
|
Alamat
|
Jatimakmur, komple Al jalan pulau
rempang block c2 no 11
|
Nomor hp
|
081246505003
|
Jenis kelamin
|
Laki Laki
|
Agama
|
Islam
|
Kewarganegaraan
|
Indonesia
|
status
|
Belum menikah
|
Email
|
|
Hobby
|
Futsal
|
PENDIDIKAN FORMAL
·
SDN
JATIWARINGIN 22
·
SMPN
17
·
SMAS
ANGKASA 2
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan
sebenarnya.
Hormat saya,
Hormat saya,
(Faisal
Nurfaizi)
TENTANG KAIZEN SEITON
•Seiton adalah langkah kedua setelah pemilahan, yaitu: penataan barang yang berguna agar mudah dicari, dan aman, serta diberi indikasi
•Dalam langkah kedua ini dikenal istilah Signboard
Strategy, yaitu menempatkan barang-barang berguna secara rapih dan teratur kemudian diberikan indikasi atau penjelasan tentang tempat, nama barang, dan berapa banyak barang tersebut agar pada saat akan digunakan barang tersebut mudah dan cepat diakses. Signboard
strategy mengurangi pemborosan dalam bentuk gerakan mondar-mandir mencari barang.
Sasaran Utama :
•Tempat
kerja
yang tertata
rapi
•Tata letak dan penempatan yang
effisien (termasuk mutu dan keselamatan)
•Meningkatkan produktifitas dengan
menghilangkan pemborosan waktu untuk mencari barang
Prinsip seiton
Penyimpanan Fungsional dan menghilangkan waktu untuk mencari barang
Penataan
•Semua barang memiliki tempat khusus
•Menyimpan & mengambil barang dalam 30 detik
•Standar pengarsipan
•Pembagian daerah & tanda penempatan
•Mengeliminasi tutup & kunci
•Pertama masuk, pertama keluar
•Papan pengumuman yang rapi
•Pengumuman yang mudah dibaca
•Garis lurus dan garis tegak lurus
Penempatan fungsional untuk material, suku cadang, kartu, rak, perkakas, peralatan dan lain-lainKeuntungan yang akan didapat dalam menerapkan Seiton
1. Kuantitatif:
- •1) Kendali persediaan dan produk, secara efisien.
- •2) Waktu pencarian yang cepat.
- •3) Proses kerja yang lebih cepat.
- •4) Menghindari kesalahan.
- •5) Meminimalkan terjadinya kehilangan peralatan.
•1) Suasana kerja akan lebih nyaman.
•2) Mendidik dan meningkatkan disiplin karyawan.
•3) Memacu karyawan, agar terus menghasilkan ide yang kreatif.
•4) Moral karyawan menjadi lebih tinggi.
•5) Merasa aman di tempat kerja.
•6) Menerapkan FIFO.
Langkah dalam penerapan Seiton
1.Pengelompokan barang.
2.Penyiapan tempat.
3.Pemberian tanda batas.
4.Pemberian tanda pengenal barang.
Slogan Seiton Setiap barang yang berada di tempat kerja memiliki tempat yang pasti.
link : https://youtu.be/At1re_0LlQA
Langganan:
Postingan (Atom)