Summary Just in time
Just
In Time (JIT) merupakan
integrasi
dari
serangkaian
aktivitas
desain
untuk
mencapai
produksi
volume tinggi
dengan
menggunakan
minimum persediaan
untuk
bahan
baku,
WIP, dan
produk
jadi.
Konsep
dasar
dari
sistem
produksi
JIT adalah
memproduksi
produk
yang diperlukan,
pada
waktu
dibutuhkan
oleh
pelanggan,
dalam
jumlah
sesuai
kebutuhan
pelanggan,
pada
setiap
tahap
proses dalam
sistem
produksi
dengan
cara
yang paling ekonomis
atau
paling efisien
melalui
eliminasi
pemborosan
(waste elimination) dan
perbaikan
terus
– menerus
(contionous process
improvement).
Dalam
system Just In Time (JIT), aliran
kerja
dikendalikan
oleh
operasi
berikut,
dimana
setiap
stasiun
kerja
(work station) menarik
output dari
stasiun
kerja
sebelumnya
sesuai
dengan
kebutuhan.
Berdasarkan
kenyataan
ini,
sering
kali JIT disebut
sebagai
Pull System (system tarik).
Sasaran utama JIT adalah meningkatkan produktivitas
system produksi atau opersi dengan cara nenghilangkan semua macam kegiatan yang
tidak menembah nilai bagi suatu produk.Just in
Time (JIT) mendasarkan pada delapan kunci utama, yaitu
1.Menghasilkan
produk
yang sesuai
dengan
jadwal
yang didasarkan
pada
permintaan.
2.Memproduksi
dengan
jumlah
kecil
3.Menghilangkan
pemborodan
4.Memperbaiki
aliran
produksi
5.Menyempurnakan
kualitas
produk
6.Orang- orang yang tanggap
7.Menghilangkan ketidakpastian
8.Penekanan pada pemeliharaan
Dalam pelaksanaan konsep JIT
terdapat empat hal
pokok yang harus dipenuhi
Produksi Just In Time (JIT), adalah memproduksi apa yang dibutuhkan hanya pada saat dibutuhkan dan dalam jumlah yang diperlukan
Autonomasi merupakan suatu unit pengendalian cacat secara otomatis yang tidak memungkinkan unit cacat mengalir ke proses berikutnya
Tenaga kerja fleksibel, maksudnya adalah mengubah-ubah jumlah pekerja sesuai dengan fluktuasi permintaan.
Berpikir kreatif, inovatif serta selalu menerima
Untuk
mencapai
empat
konsep
tersebut
perlu
diterapkan
sistem
dan
metode
sebagai
berikut:
•Sistem
kanban
untuk
mempertahankan
produksi
Just In Time (JIT).
•Metode
kelancaran
dan
kecepatan
produksi
untuk
menyesuaikan
diri
dengan
perubahan
permintaan.
•Optimalisasi
waktu
penyiapan
untuk
mengurangi
waktu
pesanan
produksi.
•Tata letak
proses dan
pekerja
fungsi
ganda
untuk
konsep
tenaga
kerja
yang fleksibel.
•Aktifitas
perbaikan
lewat
kelompok
kecil
(small group) dan
sistem
saran untuk
meningkatkan
skills tenaga
kerja.
•Sistem
manajemen
fungsional
untuk
mempromosikan
pengendalian
mutu
ke
seluruh
bagian
perusahaan
Elemen Elemen Just in time
•Sedangkan
elemen-elemen
Just In Time (JIT) adalah
:
•Pengurangan
waktu
set up
•Aliran
produksi
lancar (layout)
•Produksi
tanpa
kerusakan
mesin
•Produksi
tanpa
cacat
•Peranan
dan
support operator produksi
•Hubungan
yang harmonis
dengan
pemasok
•Penjadwalan
produksi
yang stabil
dan
terkendali
•Sistem
Kanban
Selain
prinsip
dasar
just in time, berikut
adalah
urutan
penerapan
teknik
just in time:
•Menerapkan
5S – dasar
untuk
perbaikan:
Dasar perbaikan
ditempat
kerja
adalah
konsep
5S yang terdiri
dari
Seiri
(Pemilihan),
Seiton
(Penataan),
Seiso
(Pembersihan),
Seiketsu
(Pemantapan),
dan
Shitsuke
(Kebiasaan).
•Penerapan
produksi
satu
potong
untuk
mencapai
pengimbangan
lini.
•Pelaksanaan
produksi
ukuran
lot kecil
dan
perbaikan
metode
penyiapan.
•Penerapan
operasi
baku.
•Produksi
lancer dengan
merakit
produk
sesuai
dengan
kecepatan
penjualan
•Autonomasi
(“jidoka”)
•Penggunaan
kartu
kanban.
PERSYARATAN – PERSYARATAN JUST IN
TIME ( JIT )
•Organisasi
Pabrik:
Pabrik
dengan
sisitem
JIT berusaha
untuk
mengatur
layout berdasarkan
produk.
Semua
proses yang diperlukan
untuk
membuat
produk
tertentu
diletakkan
dalam
satu
lokasi.
•Pelatihan/Tim/keterampilan:
JIT memerlukan
tambahan
pelatihan
yang lebih
banyak
bila
dibandingkan
dengan
system tradisional.
•Visibiltas/
pengendalian
visual: Salah satu
kekuatan
JIT adalah
sistemnya
yang merupakan
system visual.
•Eliminasi
Kemacetan:
Untuk
menghapus
kemcetan,
baik
dalam
fase
setup maupun
dalam
masa produksi,
perlu
dilakukan
beberapa
pendekatan
yang melibatkan
tim
fungsi
silang.
•Ukuran
Lot Kecil Dan Pengurangan
Waktu
Setup: Ukuran
lot yang ideal bukan
ukuran
yang terbesar,
tetapi
ukuran
lot yang terkecil.
•total
Productive Maintance:
TPM merupakan
suatu
keharusan
dalam
sisitem
JIT. Mesi-mesin
membersihkan
dan
diberi
pelumas
secara
rutin,
biasanya
dilakukan
oleh
operator yang menjalankan
mesin
tersebut.
Kemampuan
Proses, Statistical Proses Control (SPC), Dan Perbaikan
Berkesinambungan
Tujuan dari JIT
•1.
Zero Defect (tidak
ada
barang
yang rusak)
2. Zero Lot Excesses (tidak
ada
kelebihan
lot)
3. Zero Handling (tidak
ada
penanganan)
4. Zero Queues (tidak
ada
antrian)
5. Zero Breakdowns (tidak
ada
kerusakan
mesin)
6. Zero Lead Time (tidak
ada
lead time)
KEUNTUNGAN
DAN KELEMAHAN SISTEM
JUST IN TIME
Keuntungan JIT antara
lain:
•Seluruh system yang ada dalam perusahaan dapat berjalan lebih efisien.
•Pabrik mengeluarkan biaya yang
lebih sedikit untuk memperkerjakan para
stafnya.
•Barang produksi tidak harus selalu di cek, disimpan atau diretur kembali.
•Kertas kerja dapat lebih simple.
•Penghematan yang telah di lakukan dapat digunakan untuk mendapat profit yang lebih tinggi misalnya, dengan mengadakan promosi tambahan.
Kelemahan JIT
• Satu kelemahan sistem JIT adalah tingkatan
order ditentukan oleh data
permintaan historis. Jika permintaan naik
melebihi dari
rata-rata perencanaan historis maka inventori akan habis dan akan mempengaruhi tingkat pelayanan konsumen
Perbedaan
JIT dan
tradisional
JUST IN TIME TRADISIONAL |
T
|
Sistem tarikan
|
Sistem dorongan
|
Persediaan tidak signifikan
|
Persediaan signifikan
|
Basis pemasok sedikit
|
Basis pemasok banyak
|
Kontrak jangka panjang dengan pemasok
|
Kontrak jangka pendek dengan pemasok
|
Pemanufakturan berstruktur seluler
|
Pemanufakturan berstruktur departemen
|
Karyawan berkeahlian ganda
|
Karyawan terspesialisasi
|
Jasa terdesentralisasi
|
Jasa tersentralisasi
|
Keterlibatan karyawan tinggi
|
Keterlibatan karyawan rendah
|
Gaya manajemen sebagai penyedia fasilitas
|
Gaya manajemen sebagai pemberi perintah
|
Total quality control (TQC)
|
Acceptable quality level (AQL)
|